Robb ku
Hamba bersaksi, bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan hamba bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah…”
..malam itu,setelah sholat Insyak, dan dilanjutkan dengan sholat sunat taubat 2 rakaat,ada rasa resah seperti menanti sesuatu, saat pertemuan..tapi dengan siapa?,..entalah!!, ketika aku beranjak dan mendapati diri telah berada dalam arus putaran tawaf, satu..dua...putaran ketiga..bagai pusaran air,dalam satu arus yang menuju ke satu titik.terus...terus berputar..hikmat dalam lantunan kalimat tasbih..yang berulang-ulang,tidak ada celah untuk mundur kecuali maju terus,berbaur pekat dalam arus manusia yang semakin tumpah ruah memenuhi pelataran ka'bah,.. berputar......sampai pada putaran ketujuh,sejurus telah berdiri dalam satu barisan tepat di depan Ka’bah yang menjulang tinggi di hadapan. Berwarna hitam mengkilap. Cahaya yang sangat terang melingkupi sekeliling. Cahaya itu berasal dari atas langit di sebelah kanan,tidak di sebelah kiri, atau entalah...Mulanya kecil namun makin lama makin membesar. Menerangi segala sesuatu sejauh mata memandang,
kala rindu,satu moment pada saat pertemuan dengan Hajar Aswat di sudut Baitullah
dalam basah air mata hanya kalimat ini yang terucap.."sebuah kesaksian" dari lubuk hari yang paling paling dalam
..malam itu,setelah sholat Insyak, dan dilanjutkan dengan sholat sunat taubat 2 rakaat,ada rasa resah seperti menanti sesuatu, saat pertemuan..tapi dengan siapa?,..entalah!!, ketika aku beranjak dan mendapati diri telah berada dalam arus putaran tawaf, satu..dua...putaran ketiga..bagai pusaran air,dalam satu arus yang menuju ke satu titik.terus...terus berputar..hikmat dalam lantunan kalimat tasbih..yang berulang-ulang,tidak ada celah untuk mundur kecuali maju terus,berbaur pekat dalam arus manusia yang semakin tumpah ruah memenuhi pelataran ka'bah,.. berputar......sampai pada putaran ketujuh,sejurus telah berdiri dalam satu barisan tepat di depan Ka’bah yang menjulang tinggi di hadapan. Berwarna hitam mengkilap. Cahaya yang sangat terang melingkupi sekeliling. Cahaya itu berasal dari atas langit di sebelah kanan,tidak di sebelah kiri, atau entalah...Mulanya kecil namun makin lama makin membesar. Menerangi segala sesuatu sejauh mata memandang,
Damai...
Tenang....
Sesuatu yang hangat mulai mengaliri hati ini. Inilah saatnya, seperti ada yang menekan,untuk menundukkan kepala,memasukannya kedalam lingkaran bingkai perak batu Hajar Aswat .
Mata perlahan merebak basah kala bibir mencium batu hitam itu...sepi, hening..kosong..
seperti ada lorong panjang..lurus tanpa ruang. Sekarang Lorong itu lurus bersimbah cahaya. Di kiri dan kanannya dan juga di atasnya. Cahaya itu seperti menggenggam erat. Seluruh tubuh rasanya berguncang,ada suatu kerinduan dan tangis yang tiba-tiba pecah, air matapun terburai..tumpah..ruah..bagai bendungan air bah yang jebol..PLONK....!!
dalam isak dan satu tarikan nafas,hanya ada satu kalimat yang terucap " kesaksian kepada Mu Ya Robb"
**********
Duhai..,Allah sang maha daya
inikah pertemuanku dengan Mu
di rumahMu, di Baitullah Mu
dalam jamuan Mu,
aku satu diantara berjuta sebagai tamu yang Engkau undang
..Entalah..!!!
Waullahualam
ini bukan kali pertama,aku mengecup batu hitam disudut Baitullah itu
tapi..bisa dipastikan moment pertama yang belum pernah ku jumpai
No comments:
Post a Comment